Sudah seminggu sejak kejadian pemukulan oleh Sou, tapi sepertinya kami tak menemukan pelakunya
"sudah lupakan saja! lagipula aku sudah tak apa apa" tukas Sou sambil duduk disamping kursi komputerku. Sambil mengaduk lembut sundae-nya
"baiklah, sesuai keinginan Sou-sama. Masalah dututup" ucapku ketus sambil hendak mematikan komputer "tunggu!" Sou menahanku untuk mematikan komputer
Ia mengambil alih tempat dudukku dengan kasar dan meletakkan sundae-nya,,,diatas majalah komikku!!!?
"Sou baka!! aho!!" umpatku sambil menarik majalahku dari mangkuk sundae-nya. Sou bodoh! tolol!
Ia sibuk mengetik dalam hotmail nya. "kau tau nanti malam ada acara apa?" tanyanya tiba-tiba padaku yang sedang menggigit biskuit stik dari sundae. Aku hanya menggeleng tak tertarik.
"hari ini tanggal 7! Tanabata Matsuri!" ungkap Sou antusias
"so?" tanyaku masih tak tertarik
"siapkan yukatamu! kita akan ke festival"
"kau tertarik ya dengan hal seperti ini? kupikir kau terlalu cool untuk ini" gumamku
---II---
Kami melaju dalam mobil chevrolet putih, agak aneh melihat musuko kelas 2 SMA menyetir
mobil. Pertamanya ia menawarkanku untuk menaiki motor lelaki 'minerva'. Tapi aku menolak karena aku tidak bisa bersandar dan itu terlalu dekat. Ia memegang setir dengan mantap dan ringan, baru kali ini aku melihatnya dengan tenang menyetir seperti yang sekarang kulihat.
Kami sampai di festival tepat jam 10. Setelah kami memasuki tempat, ia membeli dua buah kertas beserta talinya. "tulis harapanmu disini" ia menyodorkan pulpen berwarna pink
Sedikit illfeel melihatnya menyodorkan pulpen pink, tapi ia segera menyergah "aku baru
membelinya, dan hanya itu yang tersisa. Jadi jangan menatapku seperti itu"
Aku tersenyum usil, Karen wishes that okaa-san and mama become one! itu harapan yang kutulis dalam kertas yang berwarna putih bergaris tepi merah. lalu kusodorkan ke arah Sou.
Sou menulis dengan pelan, tapi pasti. Aku berusaha mengintipnya, tapi aku hanya bisa menangkap kata 'adikku' di akhir kalimat.
"kau berdoa untuk Miki-chan ya?" tanyaku sok tau
"kau tau dari mana? kau mengintip ya?"tebaknya, memang benar
"aku melihat kata 'shimae' di akhir harapanmu" kataku sambil mengetuk dagu, Ia hanya tersenyum sambil mengikat kertasnya di tangkai pohon teratas yang bisa dijangkaunya. Aku meletakkan harapanku di tangkai yang bawah. Happy Tanabata onii-san.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar